Social Icons

Pages

Kamis, 27 Februari 2014

DIALOG dengan TAN MALAKA

Dingin malam dan kesibukan kuliah membuat otak seperti terbakar…. banyak ideologi-ideologi yang yang merasuk dalam ranah-ranah pikiran…
 dan bersembunyi di sela-sela otak menunggu revolusi berkobar….

di malam itu aku tertidur dan bermimpi…..
dari jauh kulihat tan malaka berteriak…..

TM:DIMANA INDONESIA? DIMANA?

AKU:ada apa bang TM?

TM:AKU TERSESAAAAT…..(berteriak dengan keras)

AKU:anda mau kemana?

TM:INDONESIA….

AKU:Bukankah ini indonesia?

TM:BUKAAN, INI BUKANLAH INDONESIA…… INI ADALAH TEMPAT SAMPAH.

AKU:tidak bang, ini indonesia tercinta… negara yang dulu engkau cita-citakan..

TM: BUKAN, INI TEMPAT SAMPAH DAN INI ADALAH FRANKESTAIN….

AKU:mengapa anda bilang seperti ini?

TM:TEMPAT INI BUKANLAH TEMPAT YANG AKU CITA-CITAKAN…. TEMPAT INI HANYALAH SEBUAH BONEKA SAMPAH, YANG DIGERAKAN OLEH KAPITALISME, IMPERIALISME, DAN PEMAHAMAN AGAMA YANG DANGKAL….
TEMPAT INI HANYALAH SEBUAH RUANG TAK LOGIS DAN EMPIRIS, TEMPAT INI HANYA DIKENDALIKAN OLEH DALANG TAK BERLOGIKA. TEMPAT INI HANYALAH KOLAM EMOSIONISME MISTISME DOGMATIS.. TEMPAT INI SAMPAHHHHHHHHHHHH………

lengkingan tan malaka begitu keras…..
hingga kaca-kaca kesadaran ku bergemuruh….

lengkingannya membuktikan bahwa, SUARANYA MEMANG TERDENGAR LEBIH KERAS DARI DALAM KUBUR….

BERSAMBUNG......

Jumat, 21 Februari 2014

REBlog: TAN MALAKA

Ini Alasan FPI Tolak Bedah Buku "Tan Malaka"

Duhai FPI. Apa kepentingan kalian sehingga menolak dan membubarkan sebuah acara bedah buku? Kalian siapa? Enyah saja dari tanah air tercintaku ini. Kami rakyat indonesia tidak butuh kalian, kami umat islam tidak juga butuh dibela oleh kalian, dan kami pemuda-pemudi indonesia tidak tahu siapa kalian. Kalian siapa sih????



Berikut saya copas #kultwit dari Uda Indra J Piliang tentang Tan Malaka:

1. Tan Malaka. Ia penyala api Pan Islamisme. Punggungnya lurus. Stalin pun di lawannya.

2. Tan Malaka itu nama kecilnya Ibrahim. Ia guru mengaji. Ia dikejar-kejar agen Komunis Internasional, intel-intel Jepang, dan intel-intel Belanda.

3. Ketika jadi guru di Syarekat Islam Semarang, Tan Malaka sudah membentuk kurikulum anti-kolonial. Lebih dulu dari Ivan Illich & Paulo Freire!

4. Ketika Stalin memerintahkan Cominteren perang melawan Pan Islamisme, Tan Malaka membantahnya, membangkang!

5. Tan Malaka hanya bisa menangis ketika mengingat ibunya. Kenapa? Karena ia tahu, ibunya sholat setiap malam. Ia percaya iman ibunya!

6. Tan Malaka memang agnostik di usia tuanya. Tapi dalam Madilog ia menulis, ia percaya Islam membawa kedamaian, karena ia ingat ibunya!

7. Di usia tua juga Tan Malaka membentuk Partai MURBA. Ia tak bergabung dengan PKI. Ia justru menentang agresifitas massa rakyat!

8. Tan Malaka yang pertama menulis soal strategi militer dlm Perang. Judulnya sama dg akun ini: “Sang Gerilya”. Ia Bapak Perang Gerilya!

9. Jauh sebelum penjara Gulag Siberia dibuat, Tan Malaka sudah menyimpan memorinya dalam bentuk “Jembatan Keledai” untuk menulis buku-bukunya.

10. Tan Malakalah yang menulisi slogan2 dalam bahasa Inggris fasih di kereta api, dinding2 kota, ketika NICA masuk Jakarta dengan gelora nasionalisme.

11. Tan Malakalah yang memberikan obat China kepada Jenderal Soedirman, untuk sembuhkan penyakit paru-parunya. Walau Soedirman menolak.

12. Tan Malakalah yang memperkenalkan aksara-aksara moderen kepada kaum pergerakan Indonesia, dari kanan sampai ke kiri.

13. Bahkan Soekarno, Hatta, Syahrir dan pendiri Republik ini mengakui hutang-hutang intelektual mereka kepada Tan Malaka.

14. Hatta berjanji akan menikah setelah Indonesia Merdeka. Akhir dari jati diri seorang revolusioner. Tan Malaka tak menikah sampai tua!

15. Tan Malaka ditembak bukan lagi duduk di spa atau kursi istana. Ia ditembak dalam status sebagai seorg gerilya, terlepas dari pasukannya di rimba.

16. Tan Malakalah yang menerima surat wasiat sbg Presiden Gerilya, kalau ada apa-apa dengan Soekarno-Hatta-Syahrir.

17. Tan Malaka bisa berbahasa Arab, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, Russia, Mandarin, Melayu, sama-sama fasihnya.

18. Tan Malaka dikenali sebagai Tan Malaka karena aksennya yang asing, setelah lama melanglang buana sebagai Che Guevara-nya Asia.

19. Di Philipina, Nama Tan Malaka sejajar dengan nama Joserizal, Bapak Pendiri Philipina. Ia memompa nasionalisme di sana.

20. Ketika Chiang Kai Sek, Ho Chi Min dan pelajar-pelajar Asia lainnya kuliah di Eropa, Tan Malaka adalah teman dan guru diskusi mereka.

21. Tan Malakalah salah satu sosok yang memompakan semangat pembebasan bukan hanya di Asia, tetapi jg di benua hitam Afrika.

22. Wawasan internasional Tan Malaka melebihi Bapak Bangsa manapun. Ia diburu di dua benua: Asia dan Eropa.

23. Tan Malaka adalah penerima gaji pribumi terbesar di zamannya, ketika bekerja di perkebunan Senembah. Ia memilih meninggalkannya.

24. Kalau Bapak2 Bangsa lain hanya perlu dibuang ke Digoel dllnya, Tan Malaka harus dinaikkan kapal ke Belanda. Otaknya terlalu berbahaya.

25. Dua musuh republik menurut Tan Malaka adalah kolonialisme dan feodalisme. Ia melawan feodalisme, walau Indonesia sudah proklamasi.

26. Menurut Tan Malaka, kolonialisme lebih mudah dilawan, tapi feodalisme sulit karena tertanam lama sejak zaman kerajaan besar di Indonesia.

27. Tan Malaka itu Plato-nya Indonesia. Dalam Madilog ia menukil bukan hanya sejarah dan ideologi, tetapi juga ekonomi dan matematika.

28. Ketika Aristoteles mengajar Iskandar The Great ttg strategi perang, Tan Malaka juga menulis strategi perang gerilya untuk Indonesia.

29. Apabila Soekarno hanya mengutip ucapan atau tulisan intelektual Eropa, Tan Malaka malah berdiskusi dan berdebat dengan mereka di pusat Eropa.

30. Saking kesalnya, Tan Malaka bisa mengukur lingkar otak pemimpin2 Indonesia. Lingkar otak FPI ia juga tahu dari dalam kuburnya!

31. Ketika para komprador sudah senang hidupnya, Tan Malaka tetap menjadi revolusioner sejati. Ia tak terbeli oleh apapun! Kecuali peluru!

32. Tan Malaka membentuk PARI di Bangkok setelah kegagalan pemberontakan PKI 1926. Itu saat ia lepas dari strategi Comimminteren.

33. Tan Malaka lambat memberi warning bagi pemimpin2 pemberontakan PKI di Banten dan Sumbar, karena ada sabotase.

34. Dan tahukan toean2 FPI, siapa yang memberontak thn 1926 di Banten dan Sumbar itu? PARA HAJI! Saudagar2 Muslim! Cek daftar nama mereka!

35. Para pemberontak 1926 itu adalah para HAJI pembaca buku, di rumah2 mereka ada buku. Mereka bukan para peminum tuak, toean2 FPI!

36. Kalau toean2 hidup di Indonesia pd thn 1920-1965, anda tidak masuk kategori kaum intelektual, kalau anda tidak membaca Karl Marx!!!

37. Tulisan Sukarno dengan judul “Marxisme, Islamisme dan Nasionalisme” dalam Suluh Indonesia Muda adalah buih terujung dari otak Tan Malaka!

38. Tan Malaka adalah oarang yang sangat percaya pada kekuatan rakyat, rakyat yang tercerahkan, bukan kepada peralihan kekuasaan dan para penguasa!

39. Tan Malaka memang ditembak oleh seseorang yang — ditulis Poeze — lalu jadi Walikota Surabaya. Tapi iapun menembak karena salah menerima perintah

40. Tragedi sabotase 1926 — yang konon dilakukan Alimin — terulang ketika Tan Malaka ditembak pd 19 Februari 1949, juga karena sabotase.

41. Jadi, salah tindakan toean2 melarang bedah buku Tan Malaka. Kelakuan toean2 telah membakar api di jerami yg kering!!!

42. Bukan kemiskinan dan kemelaratan yg menyebabkan bangsa ini terbelakang, toean2, melainkan kebodohan dengan cara memusuhi buku!

43. Apa toean2 tidak juga belajar ketika Sungai Eufrat dan Tigris hitam airnya, tatkala bangsa Mongol melemparkan buku-buku ke dalamnya?

44. Apa toean2 tidak tahu kenapa Islam mundur sebagai peradaban, ketika Sultan-sultan di Turki itu lebih memilih membangun Istana daripada Pustaka?

45. Tidak sadarkah toean2 betapa yang menjadi senjata peradaban (Islam) itu adalah buku, bukan otot dan sorban yang toean2 pakai itu?

46. Tidakkah toean2 membaca “Islam dan Sosialisme” HOS Tjokroaminoto yang menyebut dengan kata fasih istilah mustadafin sbg gantinya jelata?

47. Dan apakah toean2 tidak membaca kisah Nabi Muhammad SAW? Dengan apa beliau melawan? Al Qur’an yang isinya tulisan! (Kitab Suci)!

48. Tidakkah toean2 ingat apa yang di pegang Utsman bin Affan dalam noda darah, ketika ia dibunuh? Al Mushaf! Al Qur’an! Kitab Suci! Buku!

49. Ilmu pengetahuan itu adalah harta kaum Muslimin yang tercecer dimana-mana. Pungutlah, walau ia ada di mulut seorg Kafir!!!

50. Sebagian besar ilmu pengetahuan yang menjadi harta Kaum Muslimin itu hanyut jadi tinta hitam di sungai2, ketika Baghdad jatuh. Timbalah!

51. Kembangkan “Jembatan Keledai” di pikiran toean2 utk memungut setiap huruf yang terserak itu. Poeze sudah membantu toean2 dalam hidupnya!

52. Ketika toean2 melarang membedah sebuah buku, bukan hanya toean2 tak sanggup membuat “Jembatan Keledai”, tapi justru jadi keledainya!

53. Berhentilah jadi keledai, wahai Bangsaku! Berhentilah! Sekian khotbah dengan rona amarah ini! Dengan tangan yang menggigil! #AnginMalam

“Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan dirinya sendiri.”
— Tan Malaka

(Duhai pemuda-pemudi indonesia, jangan sesekali buta akan sejarah. Hanya karena organisasi impor dari luar yang entah dari mana datangnya bisa sampai ke negeri ini, kita jadi lupa akan sejarah orang-orang yang lebih dulu hidup daripada kita demi untuk memperjuangkan kemerdekaan indonesia dari tangan para penjajah. Dan hanya karena ormas-ormas impor yang entah dari mana datangnya, kita melupakan pahlawan-pahlawan tanah air ini, salah satunya Tan Malak, dan justru menghina dan mencaci maki mereka sebagai seorang penjahat.)

 

Sample text

Sample Text

 
Blogger Templates