Rabu, 10 Januari 2018
“Terbenam dan Tersingkir di Surga”
matahari sore membakar udara
mengepisodekan merpati putih
yang melihat dikejauhan
keberagaman, kedamaian, keindahan
yang terkoyak nafsu-nafsu manusia
mengilustrasikan buruh
menghalusinasikan penderitaan nelayan
mengencingi mimpi-mimpi petani
dan merobek-robek harapan minoritas
tuhan, mengapa kau pergi?
kembalilah!, kami merindukan mu
kami merindukan harmoni
yang kau nyanyikan
saat fajar mulai tenggelam
-- puisi pernah dimuat di sediksi.com pada 20-02-2017
Langganan:
Postingan (Atom)